Kamis, 28 Februari 2013

pedang

Pedang


Pedang adalah salah satu senjata yang digunakan di jaman dulu untuk berperang atau untuk berduel dengan musuh

Sejarah Pedang



Zaman Perunggu

Manusia telah membuat dan menggunakan senjata berpedang dari mulai zaman perunggu. Pedang yang dikembangkan dari belati ketika pembuatan pedang menjadi mungkin, sekitar 2 milenium sebelum masehi. Pedang berukuran lebih dari 1,5 meter dan sangat tidak biasa dan tidak digunakkan saat masa-masa zaman perunggu karena panjangnya mengurangi keampuhan dari perunggu. Tidak sampai logam yang lebih kuat seperti baja, menjadikan pedang panjang digunakan dalam pertempuran. khopes yang hanya berukuran 50 s/d 60cm terbuat dari perunggu juga.Bagian gagang pedang pada mulanya memungkinkan cengkraman yang kuat, dan mencegah kemungkinan tangan terpeleset ketika melakukan tusukan kearah target. Pedang zaman perunggu pertama kali muncul dengan bentuk seperti daun di sekitar laut tengah dan laut hitam, dan di Mesoppotamia. Pedang dari zaman perunggu nordic sekitar 1400 SM menunjukkan karakteristik polaspiral. Produksi pedang di china dimulai dari zaman Dinasti Shang.

Zaman Besi

Pedang besi mengalami kenaikan penggunaan pada abad 13 SM. Bangsa Hittie, Myceania, Yunani, dan Proto-Celtic Halstatt memiliki kebudayaan yang memiliki kaitan dengan penggunaan awal pedang besi. Besi memiliki kelebihan dalam produksi massal dengan ketersediaan bajan baku yang banyak. Pedang besi pada masa awal tidak bisa dibandingkan dengan pedang baja masa sekarang; lebih lunak dan rapuh, ini bahkan lebih jelek daripada pedang perunggu yang bgus kualitasnya, tetapi dengan produksi yang lebih mudah, ketersediaan bahan baku membuat seluruh pasukan dapat menggunakan senjata logam, walaupun pasukan mesir pada zaman perunggu sudah melengkapi pasukkannya dengan senjata perunggu.Kemudian para penempa mempelajari bahwa menambahkan sejumlah karbon ( dimasukkan pada saat peleburan dalam bentuk bebatuan ) kedalam besi, mereka dapat membuat logam yang lebih baik ( sekarang dikenal dengan sebutan "besi baja" ). Beberapa metode yang berbeda dalam pembuatan pedang telah ada dalam masa lalu, termasuk, yang paling terkenal, pembentukan pola. Selanjutnya, metode yang berbeda berkembang di seluruh dunia.
Ketika memasuki zaman klasik antik dan bangsa Parthia dan Sassanid di Iran, pedang besi sudah menjadi umum. Xiphos dari yunani dan Gladius dari Romawi adalah contoh sejenis, memiliki panjang 60-70 cm. Kekaisaran Roma akhir memprkenalkan Spatha yang lebih panjang ( istilah untuk pemakainya, spatharius, menjadi pangkat kerajaan di Konstantinopel ), dan mulai saat itu, istilah "pedang panjang" dialamatkan pada pedang yang termasuk panjang dalam periode ini.
Pedang baja China muncul pada masa abad ke 3 SM Dinasti Qin. Dao dari china ( piyin dāo )adalah pedang bermata satu, kadang-kadang diterjemahkan sebagai sabre atau broadsword, danJian ( piyin jiān ) bermata dua.

Zaman Pertengahan

Pedang spatha menjadi populer selama periode migrasi dan juga di abad pertengahan. Spatha Zaman Vendel didekorasi dengan hiasan Jerman. Zaman Viking terlihat kembali adanya produksi yang lebih terstandarisasi, tapi desain awalnya tetap berdasarkan spatha.
Abad ke 11 dimana pedang Norman mulai dikembangkan Quillons atau Crossguard ( pelindung silang ). Selama perang salib pada abad ke 12 sampai abad ke 13, peding berbentuk salib ini menjadi lebih stabil, dengan variasi pada gagangnya saja. Pedang-pedang ini didesain sebagai pedang pemotong, walaupun poin-poin efektif menjadi umum untuk meng-counter peningkatan kualitas zirah. Pedang bermata tunggal menjadi populer di dataran Asia. Dikembangkan dari Dao China, hwandudaedo dari korea telah dikenal pada masa awal 3 Kingdoms. Katana Jepang ( 刀; かたな ), telah diproduksi dari masa sekitar 900 masehi, juga dikembangkan dari dao.

Zaman Pertengahan Akhir dan Renaissance

     Dari sekitar tahun 1300, dengan semakin tebal dan bagus produksi zirah, desain pedang terus berevolusi dengan cepat. Transisi utamanya ialah perpanjangan gagang pedang, memungkinkan penggunaan dua tangan, dan mata pedang yang lebih panjang. Pada tahun 1400 pedang seperti ini dinamai dengan Langes Schwert ( longsword ) atau pedang panjang atau spadone, telah umum, dan beberapa Fechtbucher pada abad 15 dan 16 menawarkan bagaimana menggunakan pedang tersebut. Varian lain adalah pedang penusuk zirah dengan tipe estoc. Pedang panjang terkenal dengan jangkauan ekstrem dan kemuampuan memotong serta menusuknya. Tipe estoc menjadi terkenal karena kemampuannya untuk menembus gap antara pelat zirah. Pegangannya kadang-kadang dilapisi dengan kabel atau kulit binatang untuk membuat pegangan yang lebih mantap dan membuatnya lebih sulit dijatuhkan dari si pengguna pedang.Pada abad ke 16, Doppelhander ( disebut Zweihander sekarang ) membuat tren peningkatan ukuran dari pedang, dan zaman modern kembali kepada desain pedang yang ringkas dan ringan dengan penggunaan satu tangan.Pedang di zaman ini menjadi senjata paling personal, paling prestisius, dan paling mematikan untuk pertempuran jarak dekat, tetapi ditolak dalam penggunaannya oleh militer karena pergantian teknologi peperangan. Bagaimanapun, pedang tetap menjadi peran kunci dalam beladiri sipil.

Zaman Modern

Rapier merupakan evolusi dari espada ropera dari Spanyol sekitar abad ke i6. Baik rapier maupun schiavona dari italia mengubah bentuk crossguard menjadi seperti keranjang untuk perlindungan bagian tangan. Selama abad ke 17 dan 18, pedang pendek yang lebih ringan menjadi bagian esensial dari fashion di negara-negara eropa dan dunia baru, dan orang terkaya dan pejabat militer memilikinya. Baik pedang pendek maupun Rapier menjadi populer sebagai pedang eropa untuk berduel hingga abad ke 18.
Setelah pemakaian pedang ketinggalan zaman, tongkat bantu berjalan ( cane ) menjadi bagian dari pakaian gentelman. Beberapa contohnya ialah pedang tongkat yang memasukkan mata pedang kedalam tongkat untuk menyamarkannya. beladiri la canne dikembangkan untuk bertarung menggunakan tongkat ini dan sekarang berevolusi menjadi olahraga.
Setelah masa penggunaanya telah usai, pedang telah menjadi alat pertahanan diri dibandingkan menjadi perangkat persenjataan di medan perang setelah zaman modern. Bahkan sebilah pedang telah berkurang penggunaanya setelah abad 19, karena kalah praktis dengan handgun(pistol).
Pedang masih digunakan, namun hanya sebatas pada pejabat militer dan seragam upacara kemiliteran saja, walaupun kebanyakan tentara menggunakan kavaleri berat sebelum PD II. Seperti kavaleri inggris yang sudah mendesain unit pedang kavaleri baru, tetapi diganti menjadi kavaleri lapis baja pada masa akhir 1938. Tetapi peperangan menggunakan kavaleri dan pedang masih terjadi di era PD II, ketika tentara Jepang bertempur melawan penduduk pasifik, para penduduk itu masih menggunakan pedang. Tetapi pasukan jepang dengan senjata modern dengan mudah menundukkan para prajurit berpedang itu.

Bagian-Bagian Pedang

Bilah

Bilah pedang adalah bagian penting pedang yang dapat digunakan untuk menyerang. Jenis serangan yang bisa dilakukan dengan bilah itu sendiri, menghantamkannya, menusuk, dan menebas. Oleh karena masing-masing jenis serangan tersebut mensyaratkan bentuk yang berbeda untuk hasil optimal maka bentuk bilah pedang bergantung pada gaya penggunaannya.

Gagang

Gagang pedang adalah bagian untuk memegang pedang. Pada beberapa jenis pedang gagangnya memiliki penahan di atas dan di bagian bawahnya, penahan bagian atas biasanya untuk menahan tangan ketika melakukan serangan

Jenis-Jenis Pedang terkenal







katana dari jepang

1. Katana


Katana (刀) adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katanaadalah kunyomi (sebutan Jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan Hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai Jepang.
Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shōtō, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai aleh anggota kelas ksatria. Kedua senjata dipakai bersama-sama disebut daishō, dan mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi samurai. Pedang panjang dipakai untuk pertempuran terbuka, sementara yang lebih pendek dipakai sebagai senjata sampingan (side arm), lebih cocok untuk menikam, pertempuran jarak dekat, dan seppuku (suatu bentuk ritual bunuh diri).
Katana terutama digunakan untuk memotong,dan diutamakan dipakai dengan dua pegangan tangan. Berbeda dengan kebanyakan pedang dari negara manapun, Katana memiliki cara peletakan yang berbeda pada pinggul pemakainya, tidak seperti pedang lain yang menyandang pedang dengan mata pedang mengarah ke bawah, katana justru sebaliknya, mata pedangnya mengarah ke atas, ini dimaksud untuk mempermudah seorang samurai dalam melakukan aktivitasnya, termasuk sumpah darah, cukup dengan menarik sedikit saja gagang pedang dan menggoreskan ibu jari pada mata pedang. Sementara seni praktis penggunaan pedang untuk tujuannya semula telah usang, kenjutsu dan laijutsu beralih menjadi seni beladiri modern.
Pedang Jepang yang asli sekarang ini adalah barang yang langka, walaupun yang benar-benar antik dapat diperoleh dengan harga yang sangat mahal. Katana dan wakizashi modern hanya dibuat oleh sedikit praktisi berlisensi yang masih membuat kerajinan senjata ini sekarang, meskipun katana "Type 98" juga langka. diindonesia katana biasa disebut samurai




2. Pedang Zulfikar


 Zulfiqar, pedang legendaris sahabat Nabi, Ali ibn Abu Thalib. Dikisahkan, pada Perang Uhud (625 M) Rasul Muhammad SAW menghadiahkan pedang Zulfiqar kepada Ali, menantunya, dan dengan pedang itu Ali menaklukkan musuh terberatnya, Amr ibn Abdawud, menghancurkan sekaligus helm dan perisainya. Zulfiqar kemudian digunakan Husain ibn Ali, cucu Rasul, yang gugur dalam Perang Karbala di Irak kini.

3. Pedang Salahuddin Al Ayyubi





 Salahuddin Al Ayyubi atau sering disebut Saladin, jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit. Pedang ini dibuat dari baja damascus yang sangat keras namun lentur karena memiliki kandungan CNT (carbon nanotubes). Konon pedang ini sangat tajam, saking tajamnya bisa dengan mudah menembus baju zirah Renald de Chatilon.

Salahuddin terkenal di dunia Kristen dan Muslim karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan Tentara Salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud. Sekarang pedang ini merupakan koleksi pribadi Shahhi family in the UAE. Harganya sekitar 555 ribu dollar



4. Pedang Honjo Masamune

  Honjo Masamune, adalah pedang simbol Shogun Tokugawa yang dibuat oleh Masamune, pembuat pedang terkenal di Jepang di awal abad 14. Pedang buatan Masamune sering dibandingkan dengan pedang buatan Muramasa, yang konon adalah bekas muridnya. Pedang Masamune melambangkan kedamaian sedangkan pedang Muramasa melambangkan haus darah.



5. Pedang Muramasa

  Muramasa Sengo (Sengo Muramasa) adalah seorang swordsmith terkenal yang mendirikan sekolah dan Muramasa tinggal selama periode Muromachi (abad ke-16) di Jepang. Muramasa adalah swordsmith yang pandai tetapi kejam dan sakit-pikiran, yang tercemin pada bilah pedang buatannya. Pedang ini diyakini haus darah dan untuk mendorong prajurit mereka untuk melakukan pembunuhan atau bunuh diri.

Ketika Ieyasu Tokugawa menjadi Shogun, pedang buatan Muramasa tidak lagi populer karena diyakini banyak membunuh orang-orang dekat Ieyasu.

6. Pedang The Wallace Sword

  

Pedang ini dimiliki Sir William Wallace (1270 – 1305), Seorang patriot dan ksatria Scotlandia yang melakukan perlawanan terhadapan penjajahan Inggris. Disebutkan bahwa pedang ini digunakan dalam the Battle of Stirling Bridge in 1297 dan the Battle of Falkirk (1298).


Panjang bilah pedangnya 132 cm, sedangkan panjang keseluruhannya termasuk pegangannya adalah 168cm. Lebar bilah pedangnya bervariasi, dekat pegangannya 2.25 inchi dan 0.75 di ujungnya. Berat pedangnya adalah 2.7kg.



7. Pedang Excalibur


Pedang ini sangat tajam . pedang ini dapat membelah kapal yang besar
Karena berdasarkan pada kisah legenda, tidak dapat dipastikan seperti apa bentuk asli pedang ini. Dalam film-film seringkali diceritakan tentang pedang ini, tentu saja dengan banyak versi model pedang. Gambar diatas adalah salah satu versi diantaranya. Secara umum diyakini bahwa Excalibur merupakan pedang berjenis claymore.
 Pedang Excalibur sangat terkenal. Pedang legendaris ini merupakan pedang kepunyaan Raja Arthur. Menurut legenda, pedang ini memiliki kekuatan ajaib yang memberinya hak memerintah Inggris. Dalam bahasa Wales pedang ini bernama Caledfwlch.

Nama Excalibur berasal dari bahasa Perancis kuno Excalibor, yang berasal dari bahasa Latin Caliburnus. Dalam legenda Arthur, ada dua cerita mengenai asal pedang ini. Yang pertama adalah legenda "Sword in the Stone", pertama muncul dalam puisi Robert de Boron Merlin, di mana Excalibur hanya dapat ditarik dari batu oleh orang yang berhak menjadi raja, yaitu Arthur.  






0 komentar:

Posting Komentar